Story Telling Bawang Merah Bawang Putih

Posted on

Pada suatu hari, di sebuah desa nan jauh, hiduplah sepasang kakak beradik yang amat bersifat berlawanan. Si kakak bernama Bawang Merah, yang cantik rupawan, pandai berbahasa, dan sangat pintar menjahit busana. Sementara adiknya, bernama Bawang Putih, yang kurang menarik secara penampilan, tetapi memiliki sifat yang baik hati dan pandai merawat kebun sayur milik keluarga mereka.

Ketidaksamaan sifat mereka ini membuat Bawang Merah merasa cemburu dan memperlakukan adiknya dengan sangat buruk. Setiap kali ayah mereka bekerja sebagai nelayan, Bawang Merah selalu memaksa Bawang Putih untuk melakukan segala pekerjaan rumah dan mengurus kebun sayur yang ada di halaman rumah.

Namun, Bawang Putih tetap sabar dan menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Bahkan, tanpa diketahui Bawang Merah, dia juga rajin memberikan makanan lezat untuk kakaknya yang sedang merajuk.

Suatu hari, Bawang Merah diundang ke rumah seorang janda yang sedang mencari seorang penjahit untuk membuat pakaian pengantin putrinya. Bawang Merah sangat senang dengan undangan itu dan mengikhlaskan pergi meninggalkan adiknya tanpa memperdulikan pekerjaan rumah yang masih harus dijalankan.

Setelah Bawang Merah pergi, Bawang Putih terus mengurus kebun dan membersihkan rumah. Tiba-tiba, datanglah seorang tamu yang sedang lelah dan haus setelah melakukan perjalanan jauh. Tanpa ragu, Bawang Putih membawakan tamu itu minum dan makan dari persediaan yang ada di dapur.

Tamu itu sangat terkesan dengan kebaikan hati Bawang Putih dan meminta dia untuk menyebutkan apa yang diinginkannya. Bawang Putih hanya berkata, “Hanya satu yang saya inginkan, semoga kakak saya selamat dalam pekerjaannya dan segera kembali ke sini.”

Tidak berapa lama setelah itu, tiba-tiba datanglah Bawang Merah yang menangis. Pakaian pengantin yang telah dibuatnya di dalam perjalanan rusak dan tidak bisa digunakan. Bawang Putih dengan santun berkata, “Jangan khawatir kak, sudah kutebar teratai, baru beberapa hari kemarin kutebar benihnya, sekarang sudah ingin bercerai daun. Semalam saya menelusuri semua pemetik bunga. Barangkali ada yang mencuri pemetik bunga itu,” kata Bawang Putih sambil tersenyum.

Baca juga  Resep Cah Brokoli Saus Tiram

Bawang Putih kemudian pergi ke kebun dan dengan perasaan sedih memetik beberapa teratai yang masih kuncup dan membawa langsung ke rumah janda itu. Dalam waktu singkat, Bawang Putih berhasil membuat pakaian pengantin yang indah dan memperoleh uang yang cukup.

Bawang Merah terkejut melihat pakaian pengantin yang indah dan sangat bersyukur atas kebaikan hati adiknya. Sejak saat itu, Bawang Merah belajar untuk tidak lagi bersikap kasar dan memperlakukan adiknya dengan lebih baik.

Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik pada orang lain meski dimasa sulit sekalipun. Terkadang, kebaikan hati seseorang bisa menghasilkan keajaiban yang tidak terduga.

Bawang merah bawang putih

Janganlah kita mudah memperlakukan orang lain dengan buruk hanya karena perbedaan yang ada pada dirinya. Sebab, terkadang kebaikan hati seseorang bisa menjadi bantuan dan keajaiban yang sangat berguna. Selalu jaga hati dan berkarya dengan sebaik-baiknya.

Temukan artikel lainnya seputar Sayur-sayuran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *