Nikah sesuku beda datuk adalah sebuah praktik perkawinan yang umumnya ditemui dalam budaya tertentu di Indonesia dan masyarakat Melayu. Istilah “datuk” dalam konteks ini mengacu pada garis keturunan atau keturunan leluhur yang diwarisi oleh individu. Nikah sesuku beda datuk terjadi ketika dua individu yang akan menikah memiliki garis keturunan atau datuk yang berbeda atau tidak sama.
Praktik ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasangan yang menikah tidak memiliki hubungan keluarga terdekat dalam kerangka budaya dan tradisi tertentu. Dalam budaya Melayu, datuk atau garis keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kesesuaian pasangan yang akan menikah.
Nikah sesuku beda datuk bisa dianggap sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap perkawinan dalam keluarga dekat, yang bisa dianggap tidak etis atau berisiko terhadap kesehatan keturunan. Oleh karena itu, praktik ini muncul sebagai cara untuk memastikan keragaman genetik dan menghindari hubungan darah yang terlalu dekat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa praktik ini tidak umum di semua budaya atau daerah di Indonesia, dan pandangan tentang nikah sesuku beda datuk dapat berbeda-beda dari satu komunitas ke komunitas lainnya. Selain itu, perkawinan yang dilakukan dalam keluarga yang sama tetapi memiliki datuk yang berbeda juga dapat disebut sebagai perkawinan “sesuku beda datuk.”
Praktik ini merupakan bagian dari warisan budaya dan tradisi tertentu, dan penting untuk memahami bahwa pandangan dan praktik tentang perkawinan dapat sangat bervariasi di berbagai komunitas dan budaya di Indonesia.
