Bibit kentang siap tanam merupakan salah satu jenis bibit tanaman yang paling banyak dicari oleh para petani di Indonesia. Selain mudah tumbuh, kentang juga menjadi bahan pangan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Nah, kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai bibit kentang siap tanam dan bagaimana cara merawatnya agar tumbuh dengan baik.
Bibit Kentang Siap Tanam
Bibit kentang siap tanam pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bibit benih kentang dan bibit kentang spora. Bibit benih kentang merupakan bibit yang diperoleh dari hasil generatif kentang, sedangkan bibit kentang spora merupakan bibit yang diperoleh dari hasil vegetatif kentang melalui stek.
Bibit benih kentang memiliki tekstur kulit yang lebih keras dan tonjol-tonjol di permukaannya. Sedangkan bibit kentang spora memiliki kulit yang lebih halus dan tidak ada tonjolan di permukaannya.
Pada umumnya, bibit kentang siap tanam memiliki kualitas yang baik dan layak untuk ditanam apabila memiliki beberapa karakteristik berikut:
- Memiliki batang yang tegap dan sehat. Batang bibit kentang siap tanam yang sehat biasanya berwarna hijau serta tidak memiliki bekas luka.
- Akar bibit kentang siap tanam yang sehat juga penting untuk diperhatikan. Ciri dari akar bibit kentang siap tanam yang sehat adalah berwarna putih dan tidak bau apek.
- Bibit kentang siap tanam yang berkualitas baik juga memiliki tunas atau daun yang sehat, tidak layu dan tidak menguning.
Cara Menanam Bibit Kentang Siap Tanam
Setelah memilih bibit kentang siap tanam yang berkualitas baik, sekarang saatnya untuk menanamnya di lahan yang sudah tersedia.
1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan merupakan salah satu tahap penting dalam menanam bibit kentang siap tanam. Pastikan lahan yang akan digunakan telah dibersihkan dari gulma dan benda-benda asing lainnya.
Selain itu, pastikan pula lahan tersebut memiliki tekstur tanah yang mudah ke dalam serta memiliki pH tanah yang sesuai dengan kebutuhan kentang. Kentang biasanya tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH antara 5-7.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Setelah lahan disiapkan, selanjutnya adalah membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 10-15 cm. Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat berupa cangkul atau bajak.
Selain itu, pastikan jarak antar lubang tanam sekitar 25-30 cm untuk menjaga agar tanaman kentang tidak saling bertumbukan.
3. Penanaman Bibit Kentang
Setelah lubang tanam selesai dibuat, masukkan bibit kentang ke dalam lubang secara perlahan-lahan. Pastikan bibit kentang tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.
Selanjutnya, tutup bibit kentang dengan menggunakan tanah yang sudah dikeluarkan sebelumnya dari lubang. Tekan-tekan tanah secara perlahan untuk menjaga bibit tetap stabil.
4. Pemeliharaan Tanaman Kentang
Setelah bibit kentang ditanam, pastikan untuk melakukan pemeliharaan secara teratur. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman kentang antara lain:
- Pengairan. Tanaman kentang membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pastikan untuk menyiram tanaman secara teratur terutama saat cuaca sedang panas atau musim kemarau.
- Penyulaman. Selama masa tumbuh, bibit kentang yang tidak tumbuh atau yang mati perlu disulam dengan bibit baru agar kepadatan tanaman tetap terjaga.
- Pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk menjaga agar batang bibit tetap merata dan agar tonjolan yang tumbuh pada batang tetap terjaga. Pembumbunan dilakukan saat bibit memiliki tinggi sekitar 15-20 cm.
- Penggunaan pupuk. Anda juga perlu memberikan pupuk secara teratur agar bibit kentang tumbuh dengan baik. Pupuk dapat diberikan setiap 2-3 minggu sekali.
Kesimpulan
Bibit kentang siap tanam merupakan salah satu jenis bibit tanaman yang paling banyak dicari oleh para petani di Indonesia. Setelah memilih bibit kentang siap tanam yang berkualitas baik, pastikan untuk menanamnya di lahan yang sudah tersedia. Selain itu, pastikan juga untuk melakukan pemeliharaan secara teratur agar bibit kentang tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Baca artikel lainnya seputar Sayur-sayuran
