Sobat-sobat, udah pada punya cita-cita jadi petani cabai rawit belom? Kalo belum, yuk simak artikel ini biar jadi petani cerdik!
Apa sih keuntungan budidaya cabai rawit di pot?
Pertama-tama, gampang banget loh ngurusinnya. Cabai rawit itu kan termasuk tanaman semak-semak gitu, jadi ga perlu dijaga 24 jam. Trus, kita bisa atur tanahnya sesuai kebutuhan tanaman. Pokoknya, di pot itu tanaman cabai rawit jadi lebih berjaya!
Intinya, cabai rawit itu cocok banget buat ditanam di pot. Nah, gimana caranya lebih detil lagi ya?
Langkah pertama: siapkan polybag atau pot
Tahap yang paling awal sekaligus penting adalah persiapan media tanamnya. Kita bisa menggunakan polybag atau pot. Terserah mana yang kamu sukai deh. Tapi, hati-hati loh ya. Kalo kamu pakai pot, pastikan ada lubang air yang cukup besar di bagian dasar pot.
Langkah kedua: persiapan bibit
Bibit bisa didapat dari cabai rawit buatan sendiri atau juga bisa beli di toko tanaman. Nah, saat kita pakai bibit sendiri usahakan cuci bersih kecambah/kepala cabai dari sisa daging luar dll.
Langkah ketiga: penetasan bibit cabai
Agar bibit cepat berbua, kita bisa rendam bibit cabai ke dalam air yang sudah direbus dan didinginkan. Pastikan air sudah benar-benar dingin ya! Biarkan selama 24-48 jam, jangan lupa ganti airnya setiap 12 jam sekali. Seperti bayi yang butuh air untuk tumbuh, bibit cabai juga perlu kondisi yang nyaman buat bisa tumbuh subur. Selama masa itu, kita bisa membuat media tanam terlebih dahulu.
Langkah keempat: membuat media tanam
Buat media tanam dari campuran antara tanah, sekam padi, dan kompos yang sudah matang. Rasio campurannya sekitar 3:1:1 (tanah : sekam padi : kompos).
Langkah kelima: penanaman bibit cabai
Letakkan bibit cabai ke dalam media tanam, jangan terlalu dalam. Biarkan sekitar 2-3 cm aja jarak bibit dan permukaan media tanam. Tanam dengan jarak 30X30 cm atau sesuai dengan ukuran pot atau polybag.
Langkah keenam: perawatan tanaman cabai
Kita jangan lupa untuk selalu membasahi tanah secara teratur ya, kecuali saat tanaman itu sudah tumbuh subur. Jangan lupa selfie sama tanaman cabaimu ya, jangan terlalu sombong dulu! supaya kamu nggak lupa akan janjimu untuk selalu merawat tanaman hingga tumbuh subur.
Langkah ketujuh: pemupukan
Nah, kalo udah sekitar sebulan, kita bisa lho mulai memberi pupuk. Takaran pupuknya jangan terlalu banyak ya, karena bisa membahayakan tanaman. Kamu bisa memberikan pupuk kandang atau pupuk NPK dengan dosis seperempat dari takaran yang direkomendasikan supllier pupuk.
Langkah terakhir: panen
Sudah sekitar 2 bulanan dari proses penanaman bibit, cabai rawit kini sudah mulai berbuah. Panen cabai rawit yang sudah cukup besar dan berwarna merah kuning. Selalu hati-hati ya, kalo nggak, bisa-bisa cabaimu jadi kapok tumbuh karena tidak dipanen pada waktunya.
Nah, itu tadi beberapa langkah dan tips dari kami untuk kamu yang ingin jadi petani cabai rawit cerdik. Semoga sukses ya, sobat-sobat!
Simak postingan lainnya tentang Sayur-sayuran