Pernahkah kamu merasa frustrasi ketika memesan ayam goreng di warteg dan ternyata ayamnya kering dan sepah ketika sudah dingin? Nah, ternyata ada rahasia di balik kenapa ayam goreng di warteg tidak kering dan sepah walau sudah dingin.
Goreng dengan Suhu yang Tepat
Salah satu faktor penting agar ayam goreng di warteg tidak kering dan sepah adalah suhu saat menggoreng ayam tersebut. Menurut Chef Arnold Poernomo, suhu yang tepat untuk menggoreng ayam goreng adalah antara 160-170 derajat Celcius.
Jika suhu terlalu rendah, ayam akan lebih banyak menyerap minyak dan membuatnya menjadi lebih berat dan lembap. Sementara jika suhu terlalu tinggi, ayam bisa menjadi kecokelatan terlalu cepat sebelum matang sempurna di bagian dalam, sehingga kulitnya bisa terlalu garing dan kering. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan suhu saat menggoreng ayam goreng di warteg.
Menggunakan Tepung yang Tepat
Faktor selanjutnya yang juga mempengaruhi kelezatan ayam goreng di warteg adalah penggunaan tepung yang tepat. Banyak warteg yang menggunakan campuran tepung terigu dan tepung beras untuk menggoreng ayam goreng. Namun, Chef Arnold menyarankan agar lebih baik menggunakan tepung terigu dengan kandungan protein tinggi, seperti tepung protein sedang atau tinggi.
Tepung terigu dengan kandungan protein tinggi menghasilkan lapisan kulit yang lebih renyah dan garing, serta lebih mudah menyerap bumbu. Hal ini akan memperkuat rasa ayam goreng dan menjaga kelembapan ayam tersebut di dalam.
Menjaga Kelembapan dengan Bumbu yang Pas
Bumbu juga menjadi faktor penting untuk menjaga kelembapan dan kelezatan ayam goreng di warteg. Warteg biasanya menggunakan bumbu rempah-rempah, seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan merica. Beberapa warteg juga menambahkan daun salam, serai, dan daun jeruk yang memberikan aroma segar pada ayam goreng.
Namun, terlalu banyak bumbu juga bisa membuat ayam goreng terlalu berat, sehingga lebih cepat kering dan sulit dicerna. Oleh karena itu, Chef Arnold menyarankan untuk menggunakan bumbu yang pas dan merata, serta tidak terlalu banyak bahan pengental seperti tepung maizena atau tepung sagu.
Menggunakan Metode Double-Frying
Metode double-frying atau menggoreng dengan dua tahap dipercaya dapat menjaga kelembapan dan kelezatan ayam goreng di warteg. Cara ini dilakukan dengan menggoreng ayam pertama kali dalam suhu tinggi (sekitar 180-190 derajat Celcius) selama 5-7 menit untuk membuat kulitnya garing dan renyah.
Setelah itu, ayam disaring atau ditiriskan untuk menghilangkan minyak berlebih. Kemudian dipanaskan lagi dalam suhu yang sama selama 3-5 menit untuk mematangkan sempurna di bagian dalam dan menjaga kelembapan ayam.
Menggunakan Ayam Segar
Terakhir, faktor yang juga penting adalah menggunakan ayam segar yang masih dalam kondisi baik. Ayam yang sudah aus atau tidak segar akan lebih cepat kering dan sulit diolah menjadi ayam goreng yang lezat dan berbumbu merata.
Sebagai konsumen, kita juga dapat mengecek kondisi ayam sebelum memesan. Ayam segar biasanya memiliki warna kemerahan dan daging yang kenyal. Hindari memesan ayam goreng dari warteg yang menggunakan ayam dengan warna kusam atau berbau kurang segar.
Nah, itulah beberapa rahasia di balik kenapa ayam goreng di warteg tidak kering dan sepah walau sudah dingin. Dengan memerhatikan faktor-faktor tersebut, kamu dapat menikmati ayam goreng yang lezat dan berbumbu merata, bahkan ketika sudah dingin.
Temukan postingan lainnya seputar Ayam