Panduan Pemula untuk Memahami Lot Saham: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya
Sebagai pemula di dunia saham, kamu mungkin sering mendengar istilah "lot saham". Tapi apa sebenarnya lot saham itu dan bagaimana cara kerjanya? Tenang saja, saya akan menjelaskannya secara santai untuk kamu.
Apa Itu Lot Saham?
Bayangkanlah sebutir telur. Nah, lot saham adalah seperti satu karton telur yang berisi 100 telur. Di dunia saham, satu lot saham terdiri dari sejumlah saham tertentu, biasanya 100 saham. Artinya, ketika kamu membeli satu lot saham, kamu membeli 100 saham sekaligus.
Mengapa Saham Dijual dalam Lot?
Ada beberapa alasan mengapa saham dijual dalam lot:
- Memfasilitasi Perdagangan: Penjualan dalam lot membuat perdagangan saham lebih mudah dan efisien. Bayangkan jika saham dijual satuan per satuan. Sulit sekali membayangkan seseorang mau membeli hanya satu saham saja.
- Menjaga Likuiditas Pasar: Jual-beli saham dalam lot membantu menjaga likuiditas pasar. Dengan jumlah saham yang lebih besar dalam satu transaksi, lebih banyak orang yang dapat membeli dan menjual saham dengan cepat dan mudah.
- Menghemat Biaya Transaksi: Berdagang dalam lot dapat menghemat biaya transaksi. Jika kamu membeli saham satu per satu, biaya transaksi per saham akan bertambah. Namun, dengan membeli dalam lot, biaya transaksi per saham menjadi lebih rendah.
Ukuran Standar Lot Saham
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ukuran standar lot saham adalah 100 saham. Namun, di beberapa bursa saham, terutama di luar negeri, ukuran lot saham dapat bervariasi. Misalnya, di Bursa Saham Tokyo, ukuran lot saham untuk sebagian besar saham adalah 1.000 saham.
Cara Membeli Lot Saham
Membeli lot saham sangatlah mudah. Berikut cara melakukannya:
- Buka Akun Sekuritas: Kamu harus membuka akun sekuritas dengan perusahaan pialang saham.
- Tentukan Saham yang Ingin Dibeli: Lakukan riset dan tentukan saham yang ingin kamu beli.
- Tentukan Jumlah Lot: Setelah menentukan sahamnya, kamu perlu menentukan berapa lot saham yang ingin kamu beli.
- Masukkan Order: Masukkan order pembelian melalui platform atau aplikasi perdagangan saham dari perusahaan pialang kamu.
- Eksekusi: Jika order kamu cocok dengan penawaran harga jual yang tersedia, order kamu akan dieksekusi dan saham akan dikreditkan ke akun kamu.
Contoh:
Katakanlah kamu ingin membeli saham PT ABC seharga Rp1.000 per saham. Ukuran lot saham PT ABC adalah 100 saham. Jika kamu ingin membeli 200 saham, kamu perlu membeli 2 lot saham. Harga total pembelian kamu adalah:
2 lot x 100 saham/lot x Rp1.000/saham = Rp200.000
Manfaat Membeli Lot Saham
Ada beberapa manfaat membeli lot saham:
- Diversifikasi Portofolio: Membeli lot saham memungkinkan kamu mendiversifikasi portofolio dan mengurangi risiko. Dengan memiliki lebih dari satu saham dalam portofolio kamu, kerugian pada satu saham dapat diimbangi oleh keuntungan pada saham lainnya.
- Potensi Return Lebih Tinggi: Meskipun ada risiko yang terlibat, membeli lot saham berpotensi memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan menabung di bank atau membeli obligasi.
- Hak Kepemilikan: Sebagai pemegang saham, kamu memiliki hak kepemilikan atas perusahaan dan berhak atas bagian keuntungan perusahaan melalui dividen.
Risiko Membeli Lot Saham
Selain manfaatnya, membeli lot saham juga memiliki risiko:
- Kerugian Finansial: Harga saham bisa berfluktuasi, dan kamu bisa saja mengalami kerugian finansial jika nilai saham yang kamu beli turun.
- Tidak Semua Saham Bernilai: Ada saham yang bernilai dan ada juga yang tidak. Penting untuk melakukan riset dan memahami perusahaan yang sahamnya ingin kamu beli.
- Biaya Transaksi: Meskipun membeli lot saham dapat menghemat biaya transaksi, tetap ada biaya yang perlu diperhatikan, seperti biaya broker, biaya kliring, dan biaya pajak.
Kesimpulan
Lot saham adalah salah satu aspek penting dalam dunia saham. Memahami apa itu lot saham dan cara kerjanya akan membantu kamu mengelola investasi saham kamu dengan lebih efektif. Selalu ingat, berinvestasi saham selalu melibatkan risiko, jadi penting untuk berinvestasi dengan bijak dan sesuai dengan toleransi risiko kamu.
