Site icon CaraProfesor

Urutan Laporan Keuangan

Urutan Laporan Keuangan – Membuat laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholder.

Lantas, bagaimana urutan laporan keuangan yang benar? Yuk, langsung saja simak ulasan artikelnya yang sudah Caraprofesor.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini!

Definisi Financial Statements

Berdasarkan PSAK No.1 Tahun 2015, Laporan Keuangan atau financial statements merupakan penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan sebuah entitas.

Lebih jelas dalam buku Intermediate Accounting, definisi laporan keuangan yaitu sebagai ringkasan sebuah proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang berkaitan (Baridwan, 2004).

Entah untuk perusahaan dalam skala besar ataupun dalam skala kecil, laporan keuangan adalah kewajiban yang harus dibuat pada setiap periode.

Apabila diibaratkan, laporan keuangan adalah jantung dari sebuah perusahaan. Sebagai pengusaha, Anda wajib dapat membacanya untuk membantu Anda dalam mengerti kondisi keuangan perusahaan dan menilai kinerja perusahaan dalam tahun berjalan.

Selanjutnya Anda bisa mengambil keputusan dengan benar untuk operasional perusahaan berdasarkan laporan tersebut.

Jenis Laporan Keuangan

1. Laporan Laba Rugi

Laporan yang mencantumkan transaksi individu dan total uang yang Anda peroleh (pendapatan), serta uang yang Anda keluarkan (pengeluaran).

2. Laporan Perubahan Modal

Laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada sebuah entitas untuk suatu periode tertentu.

3. Laporan Neraca

Laporan yang menampilkan informasi bagaimana posisi keuangan dari perusahaan atau entitas pada suatu periode, biasanya dalam satu tahun.

4. Laporan Arus Kas

Laporan yang menggambarkan perputaran kas perusahaan, tentang jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar (pengeluaran kas) dalam suatu periode tertentu.

Urutan Laporan Keuangan

Dalam pembuatan laporan keuangan, Anda cukup mengerjakan penjurnalan transaksi, memposting ke buku besar, membuat neraca saldo, dan laporan keuangan lainnya.

Sangat mudah bukan? Bagi Anda yang paham mengenai akuntansi pastinya akan mudah. Namun, apabila Anda masih kurang paham mengenai akuntansi mungkin hal ini akan menjadi sebuah kesulitan.

Oleh karena itu, di sini kami akan menjelaskan urutan laporan keuangan secara ringkas, padat dan jelas. Berikut ini adalah urutan atau alur dalam cara membuat laporan keuangan:

1. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal

Transaksi adalah kegiatan umum yang kerap dilaksanakan oleh perusahaan, baik transaksi penjualan, pembelian, penukaran barang, sewa maupun transaksi lainnya.

Bukti transaksi adalah hal yang sangat utama, hal yang sangat penting dalam akuntansi sehingga bukti transaksi tidak boleh hilang.

Bukti transaksi adalah dasar pencatatan dalam membuat laporan keuangan. Bentuknya bisa berupa nota, faktur, kuitansi maupun jenis bukti lainnya.

Langkah pertama dalam menyusun laporan keuangan yaitu mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan di tahun berjalan pada jurnal.

Seluruh transaksi yang berhubungan dengan aktivitas operasional perusahaan harus dicatat dalam jurnal dengan rinci.

2. Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar

Setelah membuat jurnal, langkah selanjutnya yaitu memposting jurnal ke dalam buku besar. Buku besar adalah rincian dari setiap akun-akun yang ada.

Tidak sulit untuk mengerjakan hal ini, Anda hanya perlu memindahkan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci.

3. Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan sebuah daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo kredit atau debit. Setelah membuat buku besar, langkah berikutnya yaitu menyusun neraca saldo.

Daftar rekening pada buku besar dibagi ke dalam kelompok aktiva atau kelompok pasiva. Neraca saldo dipakai untuk memeriksa keseimbangan debet dan kredit dari semua rekening.

Kendali penuh ketersediaan stok barang berada di tangan Anda! Kelola dengan aplikasi inventory barang Jurnal.

4. Kumpulkan Data untuk Membuat Jurnal Penyesuaian

Sebagian transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau transaksi terjadi di akhir ketika tahap pembuatan laporan keuangan atau masih ada yang tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode, sehingga data tersebut dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian.

5. Menyusun Neraca Lajur

Untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan maka Anda perlu menyusun neraca lajur atau kertas kerja yang dimulai dari data di neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang didapatkan dari jurnal penyesuaian.

Berikutnya, saldo yang telah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca saldo yang sudah disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.

6. Membuat Laporan Keuangan

Laporan yang telah disusun di neraca lajur selanjutnya ditulis dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan. Hal ini dikarenakan dalam neraca lajur telah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba.

Informasi yang dibuat dalam laporan keuangan sangat penting, sebab mencerminkan kinerja perusahaan dan bisa digunakan untuk pengambilan keputusan.

Itulah ulasan mengenai urutan laporan keuangan yang benar. Semoga ulasan artikel Caraprofesor di atas dapat bermanfaat untuk Anda dalam menyusun laporan keuangan. Terimakasih atas kunjungannya.

Exit mobile version