Menanam Ubi Jalar dan Kentang dengan Cara Jahe Akar Tumbuhan
Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang ubi jalar dan kentang, dua jenis umbi-umbian yang sering dijadikan bahan makanan. Kedua jenis umbi ini sangat populer di kalangan masyarakat Asia. Tak hanya itu, keduanya juga mudah untuk ditanam dalam skala kecil di pekarangan rumah.
Ubi Jalar
Ubi jalar adalah jenis umbi-umbian yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Ubi jalar memiliki banyak kandungan gizi seperti karbohidrat, vitamin C, vitamin A, dan juga serat. Selain itu, ubi jalar juga menjadi alternatif pengganti nasi yang sehat dan lezat.
Untuk menanam ubi jalar, Anda membutuhkan bibit yang berasal dari cabang atas tumbuhan yang telah berumur sekitar satu tahun. Pilih bibit yang sehat dan tidak memiliki penyakit atau cacat fisik apapun.
1. Persiapan Lahan Tanam
Sebelum menanam ubi jalar, persiapkan terlebih dahulu lahan tanam yang akan Anda gunakan. Pastikan lahan tanam dalam keadaan kering dan subur, serta terpapar sinar matahari yang cukup. Siapkan gemburkan lahan dengan menggunakan cangkul atau bajak. Buatlah lubang tanam sekitar 20-25 cm dengan jarak antar lubang sekitar 30-40 cm.
2. Penanaman
Setelah persiapan lahan selesai, masukkan bibit ubi jalar ke dalam lubang tanam, kemudian tutuplah lubang tersebut dengan tanah. Siramlah sedikit air untuk membantu bibit ubi jalar agar cepat tumbuh. Tunggu selama beberapa hari hingga bibit ubi jalar benar-benar tumbuh dan akarnya menempel pada tanah.
3. Perawatan
Setelah bibit ubi jalar tumbuh dengan baik, mulailah memberikan pupuk secara rutin. Pupuk ini akan membantu ubi jalar tumbuh dengan lebih baik dan menghasilkan hasil panen yang lebih banyak. Selain itu, Anda juga harus memberikan air secukupnya agar tanah tetap lembab.
4. Panen
Setelah masa tanam selesai, maka saatnya untuk memanen ubi jalar. Cukup dengan menggali tanah di sekitar bibit, ubi jalar akan mudah untuk diambil. Pastikan ubi jalar yang diambil sudah matang dan siap untuk dimakan. Ubi jalar juga dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, sehingga Anda bisa menyimpannya untuk persediaan di masa depan.
Kentang
Kentang adalah jenis umbi-umbian yang berasal dari Amerika Selatan. Umbi-umbian yang satu ini sangat populer di kalangan masyarakat Asia sebagai bahan makanan yang lezat dan sehat. Kentang juga mengandung banyak zat gizi seperti karbohidrat, vitamin C, vitamin B6, dan lain-lain.
Untuk menanam kentang, Anda membutuhkan bibit yang berasal dari umbi kentang yang sudah tua dan mendekati masa busuk. Dari setiap umbi kentang tersebut, Anda bisa mendapatkan beberapa bibit kecil yang siap untuk ditanam.
1. Persiapan Lahan Tanam
Sebelum menanam kentang, pastikan lahan tanam sudah siap. Pilihlah lahan yang subur dan cukup terpapar sinar matahari. Buatlah lubang tanam dengan jarak antar lubang sekitar 30-40 cm.
2. Penanaman
Rendam bibit kentang dalam air selama kurang lebih 12-14 jam, kemudian tanamlah bibit tersebut dengan posisi yang sudut ke bawah di dalam lubang tanam. Tunggulah selama beberapa hari hingga bibit kentang benar-benar tumbuh dan akarnya menempel pada tanah.
3. Perawatan
Setelah bibit kentang tumbuh dengan baik, lakukanlah penyiraman setiap hari agar tanah tetap lembap. Selain itu, berikanlah pupuk setiap 2-3 minggu sekali. Pemberian pupuk akan membantu kentang tumbuh lebih baik dan menghasilkan lebih banyak.
4. Panen
Waktu panen kentang sekitar 100-120 hari setelah penanaman. Lakukanlah pencabutan atau penggalian tanah di sekitar umbi kentang dan ambil umbi kentang yang telah matang untuk dimakan.
Kalau Sudah Siap, Mari Menanam!
Sekarang, Anda sudah tahu bagaimana cara menanam ubi jalar dan kentang dengan menggunakan jahe akar tumbuhan. Cobalah menanam kedua jenis umbi-umbian tersebut di pekarangan rumah Anda. Selain menyenangkan, menanam ubi jalar dan kentang juga dapat memberikan hasil panen yang lezat dan sehat bagi keluarga Anda.
Baca tulisan lainnya tentang Sayur-sayuran