Seorang teman baru saja memberikan saya sebuah film yang cukup menarik, berjudul “Bawang Putih Bawang Merah and Enchanted”. Ternyata, film ini adalah remake dari cerita rakyat yang cukup populer di Indonesia. Saya sangat tertarik untuk menontonnya setelah melihat gambar poster di situs 
tersebut.
Bawang Putih Bawang Merah
Bagi yang belum tahu, “Bawang Putih Bawang Merah” adalah kisah dua bersaudari yang hidup bersama ibu tiri yang jahat. Bawang Putih sangat baik hati, sedangkan Bawang Merah jahat dan iri hati pada Bawang Putih. Suatu hari, ada pesta dansa di istana dan Bawang Putih ingin mengikutan, namun ibu tiri tidak mengijinkan. Bawang Putih akhirnya pergi tanpa sepengetahuan ibu tiri. Di tengah pesta, ada seorang pangeran yang jatuh cinta pada Bawang Putih.
Pangeran tersebut memberikan sebilah pisau dan memberitahu Bawang Putih bahwa dia akan datang ke rumah Bawang Putih untuk meminjam pisau itu. Sang pangeran ternyata sudah tau bahwa Bawang Putih mempunyai kakak tiri yang jahat, dan ingin membuktikan bahwa Bawang Putih akan mengatakan yang sebenarnya saat dia dimintai pertanggungjawaban oleh kakak tirinya. Terbukti, kakak tiri Bawang Putih mencuri pisau itu secara diam-diam untuk memakai ke pesta dansa demi menarik perhatian pangeran. Saat pangeran datang ke rumah Bawang Putih untuk menjemput pisau itu, Bawang Merah mencoba untuk menyamar sebagai Bawang Putih, tetapi di deteksi oleh pangeran. Akhirnya, Bawang Merah tersingkir dan Bawang Putih menikah dengan sang pangeran.
Bawang Putih Bawang Merah and Enchanted
“Bawang Putih Bawang Merah and Enchanted” mengambil konsep dasar kisah dua bersaudari dan memadukannya dengan unsur dongeng dan fantasi. Kisah ini sangat menghibur dan cocok untuk segala umur. Bagi yang pernah mendengar kisah “Bawang Putih Bawang Merah” pasti akan terhibur dengan versi modernnya ini.
Cerita dimulai saat Bawang Putih, yang diperankan oleh Chelsea Islan, harus pindah ke sebuah kota baru bersama ibunya dan adiknya, Bawang Merah (Pamela Bowie). Di kota baru ini, Bawang Putih bertemu dengan dua orang teman baru, Rama (Boy William) dan Celo (Brandon Salim).
Namun, Bawang Merah ternyata tidak suka dengan keberadaan Bawang Putih dan ingin mengusirnya dari rumah mereka. Tapi, dengan bantuan sihir dari peri, Bawang Putih malah menjadi lebih cantik dan selalu mendapatkan bantuan dari hewan-hewan kecil seperti belalang, kupu-kupu, dan burung-burung. Adik terlantang Bawang Merah ini lalu mencoba membajak sukses melalui sihir, namun semua itu tidak berhasil.
Dalam ceritanya, penggambaran dunia sihir dan fantasi yang menghiasi kisah asli “Bawang Putih Bawang Merah” terlihat sangat baik, bahkan saya bisa katakan, lebih baik daripada versi aslinya. Perubahan cerita dan visual efek yang fantastik menambah sebagai kelebihan film ini. Selain itu, penggunaan bahasa sehari-hari dalam dialog antar karakter membuat suasana film terasa sangat dekat dengan orang kebanyakan.
Secara keseluruhan, “Bawang Putih Bawang Merah and Enchanted” adalah film yang membuat saya tertarik untuk menontonnya. Berbicara tentang kisah-kisah rakyat, sepertinya harus lebih banyak lagi diangkat ke dunia perfilman sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang. Perpaduan kisah asli dengan sentuhan modern ini menjadikan film ini sangat cocok untuk anak kecil dan segala umur yang suka dengan dongeng dan kisah romantis. Saya merekomendasikan film ini untuk karpet kinematografi yang mencari hiburan yang ringan dan menyenangkan.
Baca tulisan lainnya tentang Sayur-sayuran
