Jahe Berkembang Biak dengan Cara? – Jahe (Zingiber officinale) tumbuh dan berkembang biak dari rimpang. Anda bisa menemukan tanaman ini di toko grosir sebenarnya yaitu rimpang jahe, bukan akar, yang tumbuh di bawah tanah. Di area tahan tanaman Departemen Pertanian AS 9 hingga 12, jahe tumbuh dengan baik di luar ruangan.
Di area yang lebih dingin di wilayah tersebut, jahe paling baik ditanam di dalam ruangan dalam pot selama musim dingin dan di luar ruangan pada bulan terntentu. Ambil sepotong jahe segar ekstra di toko bahan makanan dan tanam untuk hidangan pedas buatan sendiri.
Jahe Berkembang Biak dengan Cara?
Jahe berkembang biak dengan batang bawah tanah, atau rimpang? Orang biasanya menyebut jahe sebagai akar, tetapi secara teknis itu bukan akar.
Daun hijau, tangkai dan akar tanaman tumbuh dari rimpang jahe, yaitu bagian batang yang membengkak sedikit di bawah permukaan tanah. Rimpang memiliki “mata“, ketidak teraturan bulat kecil di mana tunas baru terbentuk dan tumbuh, menghasilkan daun dan tangkai.
The University of Wisconsin Hortikultura divisi mengatakan bahwa wadah tumbuh tanaman dan bunga tidak terlalu spektakuler. Konon, tanaman itu masih bisa menciptakan tampilan tropis melalui batang hijau yang bercabang.
Reproduksi jahe secara aseksual merupakan satu-satunya cara tanaman dapat berkembang biak, karena bunga jahe kuliner biasanya steril. Bagian reproduksi jahe yaitu rimpang itu sendiri, dan reproduksi dari biji, bahkan jika tanaman menghasilkan beberapa, biasanya tidak berhasil.
BACA JUGA : Cara Membuat Minuman Jahe
Pertumbuhan dan Perkembangan Rimpang Jahe
Rimpang jahe tumbuh dari tengah ke luar, secara bertahap memanjang dengan pertumbuhan baru muncul dari ujungnya. Daun melakukan fotosintesis sehingga dapat merubah energi dari matahari dan menyimpannya di rimpang bawah tanah.
Akar yang tumbuh dari rimpang ke dalam tanah membantu mengirimkan air dan nutrisi dari tanah. Tidak seperti umbi, yang membuat offset, atau umbi baru, jahe berkembang biak dengan rimpang yang terus memanjang daripada membuat rimpang baru yang lebih kecil dari tanaman induk.
Rimpang akan mengirimkan tunas yang dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4 kaki, secara bertahap menyebar ke luar untuk membentuk rumpun padat jika tidak dipanen. Pucuk sebenarnya, yaitu batang semu yang terbungkus rapat pelepah daun yang secara perlahan mengembang.
BACA JUGA : Manfaat Tanaman Kumis Kucing, Mau Tahu? Yuk, Intip Ulasannya!
Menanam Jahe Di Rumah
Anda dapat menanam jahe di kebun rumah dari sepotong jahe segar yang dibeli dari toko kelontong di awal musim semi, saran Missouri Botanical Garden . Jahe yang telah dikeringkan atau dibekukan sebelumnya tidak akan berhasil tumbuh. Untuk tujuan pertumbuhan, bagian dengan panjang 1 hingga 1 1/2 inci sangat ideal.
Setelah memotong jahe menjadi beberapa bagian, jahe dibiarkan di atas meja selama dua hingga tiga hari. Setelah akar jahe agak kering, siap ditanam. Mengeringkan akar sebelum tanam membantu menutup luka dan mencegah pembusukan di tanah.
BACA JUGA : Manfaat Tanaman Lidah Mertua untuk Mencegah Polusi.
Menanam dan Memanen Jahe
Jahe lebih menyukai drainase yang baik, tanah subur yang kaya dan naungan penuh atau teduh parsial, kata University of Florida Extension . Di bawah sinar matahari penuh, daun menjadi coklat dan tanaman layu.
Ketika ditanam dalam pot atau wadah, tanah pot yang berkualitas dan pot dengan lubang di bagian bawah untuk drainase diperlukan. Rimpang jahe tumbuh paling baik dengan setiap bagian ditanam secara horizontal, sedalam 8 inci di dalam tanah.
Anda akan mengetahui kapan jahe anda siap panen dengan memperhatikan bagian atasnya. Saat mereka berubah menjadi cokelat dan mengering, gali akar jahe. Jahe dapat disimpan dengan baik selama berada di tempat yang sejuk dan kering.
Nah, itulah informasi seputar cara perkembang biakan jahe secara simpel dan rinci. Semoga artikel ini, membantu!
