Pengolahan Biji Kopi Sampai Menjadi Bubuk Kopi

Pengolahan Biji Kopi Sampai Menjadi Bubuk Kopi

Posted on

Kopi merupakan salah satu potensi ekspor yang terpenting di perdagangan dunia. Indonesia sendiri adalah negara pengekspor kopi terbesar keempat yang ada di dunia setelah negara Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Sebelum nantinya di ekspor dan dikonsumsi, biji kopi akan diolah terlebih dahulu agar bisa mendapatkan kualitas biji kopi yang prima.

Pengolahan Biji Kopi Sampai Menjadi Bubuk Kopi

Pada proses pengolahan biji kopi berkualitas, umumnya bisa dibagi menjadi dua, yaitu wet processing (pengolahan basah) dan dry processing (pengolahan kering). Kopi Arabika umumnya akan diproses menggunakan pengolahan basah. Pada pengolahan kopi yang terpenting adalah cara untuk mendapatkan hasil akhir yang diakui oleh para konsumen dengan mutu yang baik dan cita rasa tinggi.

Cara Mengolah Biji Kopi Hitam

Berikut ini adalah cara mengolah kopi menggunakan cara yang kering. Pengolahan biji kopi yang nantinya harus dilakukan dengan menggunakan cara ini memang tidak akan membutuhkan waktu yang lama dan alat-alat yang akan digunakan juga sederhana, seperti:

1. Penyortiran biji kopi

Tahapan yang pertama yang harus dilakukan adalah penyortiran biji kopi hitam terbaik yang sudah didapatkan dari hasil panen. Pemilihan biji kopi yang sudah dipanen ini akan dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu biji inferior dan superior.

Warna yang sudah ada dalam biji kopi ini juga termasuk ke dalam penyortiran, pisahkan buah yang masih mempunyai warna merah dan buah yang memiliki warna hijau. Penyortiran yang akan dilakukan ini nantinya bisa sangat berpengaruh untuk kualitas biji kopi dihasilkan.

Baca juga  REVIEW Viva White Waterdrop Sleeping Mask, Check It!

2. Pengeringan

Proses pengeringan, biji kopi hitam terenak yang nantinya dihasilkan harus melalui tahapan pengeringan terlebih dahulu sebelum akhirnya dikupas. Hal ini sangat berbeda dari cara basah yang mana akan mengupas biji kopi terlebih dahulu baru akhirnya dikeringkan.

Biji kopi yang dikeringkan umumnya memang akan memakan waktu kurang lebih dua minggu sampai nantinya kadar air yang tersisa sudah sangat sedikit. Penjemuran maupun pengeringan ini memang harus diperhatikan sehingga bisa mendapatkan biji kopi kering yang benar-benar diinginkan.

3. Pengupasan Kulit Buah Kopi

Setelah kering sesuai dengan kadar yang diinginkan, maka akan masuk ke dalam tahap pengupasan kulit buah tersebut. Pada hal ini Anda nantinya dapat menggunakan mesin maupun cara menumbuk agar dapat memisahkan kulit buah dari bijinya.

Tahap ini dapat dikatakan berhasil atau tidaknya bergantung dari tahap pengeringan yang sudah dilakukan sebelumnya. Jika Anda keliru pada tahap pengeringan, maka saat pengupasan kulit buah juga dapat gagal karena kadar air yang ada dalam buah kopi sangat memberikan pengaruh.

4. Memilih Biji Kopi

Jika di awal Anda sudah melakukan penyortiran, pada tahap ini Anda juga harus melakukan penyortiran karena nantinya tidak semua biji kopi yang sudah dikupas dari kulitnya bisa menghasilkan biji kopi yang terbaik. Oleh sebab itu dalam proses ini Anda harus melakukan penyortiran ulang.

5. Pengemasan

Ini merupakan tahap akhir dalam pengolahan buah untuk menjadi biji kopi. Caranya sangat sederhana, biji kopi robusta dan arabika yang sudah disortir dapat langsung dikemas dan kemudian dipasarkan ke berbagai tempat. Pastikan pada tahap ini Anda menggunakan kemasan kopi yang baik sehingga produk milik bisa tetap aman dan terjaga kualitasnya setelah diproses dengan baik.

Baca juga  Info Buat Penikmat Kopi, Bedanya Kopi Robusta dan Arabika

Sekarang ini semakin banyak konsumen yang lebih tertarik untuk membeli racikan kopi hitam asli dibandingkan dengan kopi bubuk. Alat-alat penggiling kopi yang sederhana sudah banyak dijual dan mudah ditemukan di pasaran sehingga konsumen dapat memiliki pengalaman menikmati kopi dengan versinya masing-masing.

Tips Menyimpan Kopi Agar Tahan Lama

Ada beberapa orang sering membeli kopi dengan jumlah yang banyak untuk persediaan. Padahal kopi yang sudah disimpan berbulan-bulan akan mengubah rasa, kesegaran kopi dan yang terburuk mengakibatkan kopi mudah basi. Lalu bagaimana menyimpan kopi supaya terjaga kesegarannya? Berikut ini adalah tips menyimpan kopi:

1. Membeli Biji Kopi Bukan Bubuk

Biji kopi yang Anda simpan bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan bubuk kopi. Agar kita bisa menikmati racikan kopi hitam yang pas dan segar, ada di dalam biji kopinya. Kopi lebih baik dinikmati setelah bijinya digiling, bukan dengan bubuk kopi yang sudah berhari-hari disimpan.

Kopi ini mudah teroksidasi, oleh sebab itu kesegarannya bisa menurun sesaat setelah bijinya digiling. Jika Anda membuat seduhan kopi setiap hari, lebih baik jika memiliki grinder di rumah. Tidak harus mahal, manual grinder seperti Porlex dan Zassenhaus dapat dijadikan pilihan yang terbaik.

2. Simpan Pada Wadah yang Kedap Udara

Kopi akan lebih baik disimpan dalam paper bag yang menjadi tempat awal ketika kita membeli kopi. Namun, hal tersebut akan menjadi tidak baik untuk kita sudah menggunakan sebagian kopi dan ingin menutupnya kembali. Paper bag yang sudah dibuka tidak dapat menyimpan kopi dengan maksimal. Oleh sebab itu, Anda membutuhkan akan membutuhkan toples maupun kontainer yang kedap udara.

3. Simpan Kopi di Tempat yang Sejuk dan Gelap

Saat tanaman membutuhkan matahari agar bisa tumbuh, maka kopi yang sudah disangrai tidak akan membutuhkannya. Simpanlah kopi Anda di tempat yang sejuk, gelap dan juga terhindar dari paparan sinar matahari supaya kesegarannya terjaga dan rasanya juga tidak akan berubah. Walaupun sejuk, tetapi menyimpan kopi di dalam kulkas sama sekali tidak akan disarankan.

Baca juga  4 Cara Mengolah Kopi Setelah Panen Yang Wajib Pecinta Kopi Tahu

4. Pakai Biji Kopi dengan Kurun Waktu Tertentu

Campuran kopi hitam yang enak sebaiknya tidak terlalu lama dikonsumsi setelah disangrai. Biji kopi yang sudah disangrai tetapi disimpan lama bisa memberikan efek yang serius dalam rasanya. Kopi tersebut nantinya dapat kehilangan nikmatnya karena bisa saja sudah basi.

Sebaiknya untuk menggunakan kopi di beberapa hari setelah disangrai. Tidak akan ada salahnya untuk membeli kopi dengan jumlah yang kecil dan berulang-ulang dibandingkan dengan membeli kopi jumlah banyak dan menumpuknya di rumah.

5. Pisahkan dengan Tempat Simpan Makanan

Menyimpan kopi sebaiknya memang jauh lebih baik bila berada di tempat tersendiri, tidak disatukan dengan tempat penyimpanan stok bahan makanan. Terutama, jika makanan tersebut memang mempunyai aroma yang jauh lebih tajam, misalnya bumbu dapur, kue kering yang memiliki aroma menyengat. Aroma makanan ini nantinya bisa mengontaminasi aroma biji kopi maupun kopi bubuk Anda.

6. Beli di Tempat Terdekat

Memastikan bubuk kopi tetap dalam keadaan segar jauh lebih baik membelinya di roaster lokal sehingga dapat secara langsung mengetahui bahwa biji kopi tersebut memang baru digiling. Jika Anda ingin membeli secara online, pelajari terlebih dahulu cara biji kopi tersebut diroasting dan pada akhirnya digiling kemudian dijual.

Hal paling terpenting supaya bisa menjaga kesegarannya, jangan sampai nantinya kopi terpapar langsung dengan udara. Selain itu wadah penyimpanannya harus lebih kedap udara. Namun, agar bisa memastikan kesegaran kopi yang ada di rumah, simpan dalam bentuk biji sehingga bisa tahan lama dibandingkan menyimpannya dalam bentuk bubuk. Baca juga artikel menarik lainya di caraprofesor.com yaa… Terimakasih.